INILAH BUKTI KEJANGGALAN PENGGREBEKAN NURDI M TOP
Beritanya nurdin m top belum tewas lho, sebab berita tewas-nya nurdin m top ini tidak diyakini semua orang, sebagaimana yang diungkapkan Pengamat intelijen Dyno Chressbon mengatakan tersangka teroris yang tewas dalam penggerebekan di Temanggung bukan Noordin M Top.
Ciri-cirinya dapat di lihat dari bentuk wajah dan grafis yang berbeda dengan grafis sketsa yang disebar dan dipublikasikan oleh kepolisian.
“Karakteristik wajahnya berbeda. Sosoknya seperti orang Jawa,” kata Dyno pada detikcom , Sabtu (8/8/2009) pukul 16.50 WIB.
Dyno meyakini hal ini karena telah menyaksikan foto korban tewas tersebut dari sumber di kepolisian. “Kalau mau pastinya kita tunggu pemeriksaan DNA,” kata Dyno.
Sebelumnya Kabareskrim Mabes Polri Komjen Susno Duaji menyatakan, pihaknya tak mau buru-buru menyimpulkan bahwa jenazah korban tewas adalah Noordin. Pihaknya masih menunggu tes DNA.
Dyno juga menyatakan bahwa tersangka teroris yang tewas di Temanggung hanya satu orang. “Kalau ada berita yang tewas dua, itu tak benar. Hanya satu,” ujarnya.
Kepala Teroris yang Tewas di Temanggung Terbelah
Polisi masih menyimpan rapat siapa tersangka teroris yang tewas di Temanggung, Jawa Tengah. Tersangka itu mengalami luka serius di kepala akibat ledakan bom yang dilemparkan polisi. Kepalanya terbelah.
“Terbelah di belakang kepala sampai depan jidat,” kata Dynno Chressbon, pengamat intelijen yang telah melihat foto jenazah, dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (8/8/2009) pukul 18.15 WIB.
Secara fisik, ujar Dynno, jenazah memiliki dagu lebih lonjong jika dibandingkan sketsa wajah Noordin yang disebar polisi. Wajahnya tirus.
“Penampilan secara fisik memakai kaos oblong warna coklat dan kalung,” ujar Dynno yang dekat dengan tim antiteror ini.*detik.com
* begitu pula pengamat Intelejen lain yaitu Al chaidar juga meragukannya:
Pengamat intelijen, Al Chaidar, tidak percaya gembong teroris Noordin M Top tewas dalam penyergapan di Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (8/8). Alasannya, ada banyak kejanggalan yang terekspose, baik dalam penyergapan d Temanggung maupun penangkapan kaki tangan Noordin di Bekasi, Jawa Barat.
“Saya tidak begitu yakin itu Noordin,” kata Al Chaidar. Dari pola-pola sebelumnya, biasanya Noordin tidak sendirian. Noordin juga selalu membawa bom rompi. Ia menduga, jenazah yang disebut-sebut Noordin itu adalah Amir Abdullah atau orang-orang lain yang ditangkap.
Amir Abdullah adalah anak buah Noordin. Menurut polisi, bersama dua tersangka lain Amir ditangkap dalam penggerebekkan di Jatiasih, Bekasi. Al Chaidar menduga, lantaran Amir tidak bisa ditekan untuk menunjukkan di mana Noordin ia dikorbankan. “Tujuannya agar ada perkembangan (pengejaran terhadap Noordin),” kata Al Chaidar.
Menurut Al-Chaidar, sudah dua kali keberadaan Noordin diendus aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror berada di Temanggung. “Rasanya tidak mungkin bagi Noordin ke tempat yang sama,” kata Al Chaidar. Makanya, Al Chaidar meminta ada verifikasi dari dalam anggota internal teroris sendiri. Ia sendiri mendapatkan kabar bahwa jenazah itu bukan Noordin.
Jika benar jenazah tersebut bukan Noordin, kata Al Chaidar, ini akan memperburuk citra kepolisian. Apalagi jika sewaktu-waktu Noordin membuat pernyataan bahwa ia masih hidup.
selain dua pengamat Intelejen yang meragukan bahwa orang tersebut adalah Nurdin M top, oraang yang meragukan tersebut adalah , mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). A.M. HendropriyonoHendropriyono sebelumnya mengaku yakin bahwa teroris yang tewas itu Noordin. Itu karena berdasarkan data-data intelijen yang mengarah pada orang yang menjadi kunci kelompok teroris, dalam hal ini Noordin M. Top.
“Polri dalam kerja intelijen-nya, deteksinya, mulai dari TKP, pengusutan investigasi sampai dengan intelijen, itu kerja samanya bagus sekali,…sehingga spekulasi kita adalah sasaran Noordin Top itu ada di satu antara tiga tempat, terutama di Temanggung,” jelas Hendro dalam dialog dengan Metro TV, Sabtu (8/8) malam. Untuk hal ini, Hendro mengaku salut dan menilai sangat wajar bahkan patut diberikan penghargaan bagi Densus 88.
Hendro mulai meragukan kebenaran Noordin di dalam rumah yang disergap adalah waktu dari penyergapan oleh Densus yang memakan waktu hingga 18 jam. Selain itu, penyergapan untuk sekelas Noordin Top, perlengkapan yang dipakai Densus 88 sangat tidak memadai. “Kita bisa pakai gas air mata,” kata Hendro. Pasukan pun terlalu hati-hati.
Di bagian lain, semula disebutkan bahwa di dalam rumah tersebut berjumlah sekitar empat orang. Namun, kenyataannya hanya ada satu jenazah yang saat ini disebut-sebut sebagai Noordin Top. Menurut Hendro, seorang Noordin Top tidak mungkin untuk jalan atau tinggal sendirian, tidak ada pengawalan. “Kalau dia sendirian, sukar untuk dipercaya. Kemudian yang kedua, langkah-langkah dari kepolisian sendiri,” jelas Hendro. “Sebagai pengamat, bertaroh itu sih bukan Noordin,” tambah Hendro
Ciri-cirinya dapat di lihat dari bentuk wajah dan grafis yang berbeda dengan grafis sketsa yang disebar dan dipublikasikan oleh kepolisian.
“Karakteristik wajahnya berbeda. Sosoknya seperti orang Jawa,” kata Dyno pada detikcom , Sabtu (8/8/2009) pukul 16.50 WIB.
Dyno meyakini hal ini karena telah menyaksikan foto korban tewas tersebut dari sumber di kepolisian. “Kalau mau pastinya kita tunggu pemeriksaan DNA,” kata Dyno.
Sebelumnya Kabareskrim Mabes Polri Komjen Susno Duaji menyatakan, pihaknya tak mau buru-buru menyimpulkan bahwa jenazah korban tewas adalah Noordin. Pihaknya masih menunggu tes DNA.
Dyno juga menyatakan bahwa tersangka teroris yang tewas di Temanggung hanya satu orang. “Kalau ada berita yang tewas dua, itu tak benar. Hanya satu,” ujarnya.
Kepala Teroris yang Tewas di Temanggung Terbelah
Polisi masih menyimpan rapat siapa tersangka teroris yang tewas di Temanggung, Jawa Tengah. Tersangka itu mengalami luka serius di kepala akibat ledakan bom yang dilemparkan polisi. Kepalanya terbelah.
“Terbelah di belakang kepala sampai depan jidat,” kata Dynno Chressbon, pengamat intelijen yang telah melihat foto jenazah, dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (8/8/2009) pukul 18.15 WIB.
Secara fisik, ujar Dynno, jenazah memiliki dagu lebih lonjong jika dibandingkan sketsa wajah Noordin yang disebar polisi. Wajahnya tirus.
“Penampilan secara fisik memakai kaos oblong warna coklat dan kalung,” ujar Dynno yang dekat dengan tim antiteror ini.*detik.com
* begitu pula pengamat Intelejen lain yaitu Al chaidar juga meragukannya:
Pengamat intelijen, Al Chaidar, tidak percaya gembong teroris Noordin M Top tewas dalam penyergapan di Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (8/8). Alasannya, ada banyak kejanggalan yang terekspose, baik dalam penyergapan d Temanggung maupun penangkapan kaki tangan Noordin di Bekasi, Jawa Barat.
“Saya tidak begitu yakin itu Noordin,” kata Al Chaidar. Dari pola-pola sebelumnya, biasanya Noordin tidak sendirian. Noordin juga selalu membawa bom rompi. Ia menduga, jenazah yang disebut-sebut Noordin itu adalah Amir Abdullah atau orang-orang lain yang ditangkap.
Amir Abdullah adalah anak buah Noordin. Menurut polisi, bersama dua tersangka lain Amir ditangkap dalam penggerebekkan di Jatiasih, Bekasi. Al Chaidar menduga, lantaran Amir tidak bisa ditekan untuk menunjukkan di mana Noordin ia dikorbankan. “Tujuannya agar ada perkembangan (pengejaran terhadap Noordin),” kata Al Chaidar.
Menurut Al-Chaidar, sudah dua kali keberadaan Noordin diendus aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror berada di Temanggung. “Rasanya tidak mungkin bagi Noordin ke tempat yang sama,” kata Al Chaidar. Makanya, Al Chaidar meminta ada verifikasi dari dalam anggota internal teroris sendiri. Ia sendiri mendapatkan kabar bahwa jenazah itu bukan Noordin.
Jika benar jenazah tersebut bukan Noordin, kata Al Chaidar, ini akan memperburuk citra kepolisian. Apalagi jika sewaktu-waktu Noordin membuat pernyataan bahwa ia masih hidup.
selain dua pengamat Intelejen yang meragukan bahwa orang tersebut adalah Nurdin M top, oraang yang meragukan tersebut adalah , mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). A.M. HendropriyonoHendropriyono sebelumnya mengaku yakin bahwa teroris yang tewas itu Noordin. Itu karena berdasarkan data-data intelijen yang mengarah pada orang yang menjadi kunci kelompok teroris, dalam hal ini Noordin M. Top.
“Polri dalam kerja intelijen-nya, deteksinya, mulai dari TKP, pengusutan investigasi sampai dengan intelijen, itu kerja samanya bagus sekali,…sehingga spekulasi kita adalah sasaran Noordin Top itu ada di satu antara tiga tempat, terutama di Temanggung,” jelas Hendro dalam dialog dengan Metro TV, Sabtu (8/8) malam. Untuk hal ini, Hendro mengaku salut dan menilai sangat wajar bahkan patut diberikan penghargaan bagi Densus 88.
Hendro mulai meragukan kebenaran Noordin di dalam rumah yang disergap adalah waktu dari penyergapan oleh Densus yang memakan waktu hingga 18 jam. Selain itu, penyergapan untuk sekelas Noordin Top, perlengkapan yang dipakai Densus 88 sangat tidak memadai. “Kita bisa pakai gas air mata,” kata Hendro. Pasukan pun terlalu hati-hati.
Di bagian lain, semula disebutkan bahwa di dalam rumah tersebut berjumlah sekitar empat orang. Namun, kenyataannya hanya ada satu jenazah yang saat ini disebut-sebut sebagai Noordin Top. Menurut Hendro, seorang Noordin Top tidak mungkin untuk jalan atau tinggal sendirian, tidak ada pengawalan. “Kalau dia sendirian, sukar untuk dipercaya. Kemudian yang kedua, langkah-langkah dari kepolisian sendiri,” jelas Hendro. “Sebagai pengamat, bertaroh itu sih bukan Noordin,” tambah Hendro