PENDAPAT LIPI TENTANG KUBURAN dr.POCH
Adolf Hitler, diktator Jerman pelaku genosida bangsa Yahudi disebut-sebut adalah dr Poch yang meninggal di Surabaya. Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) belum memiliki kesimpulan apakah dokter tua asal Jerman yang bertugas di kapal rumah sakit 'Hope' di Sumbawa Besar itu adalah Adolf Hitler.
"Memang ada cerita tentang seorang dokter di Sumbawa Besar, dr Poch. Saya juga mendengar itu," kata Sejarawan LIPI Asvi Warman Adam. Asvi mengakui memang belum ada kesimpulan kepastian apakah dr Poch itu adalah Adolf Hitler. Asvi juga belum pernah menemukan tulisan atau bukti lain keterkaitan antara dokter tua asal Jerman itu dengan Hitler.
"Buktinya tidak jelas. Apakah orang itu Hitler atau bukan. Jadi, tentunya kita tidak memastikan di sini," kata pria yang mendapat gelar doktor dari Ecole des Hautes Etudes en S. Sociales, Paris pada 1990 ini.
Menurut Asvi, bukti makam atau kuburan dr Poch belum cukup untuk membuktikan bahwa dia adalah 'sang Fuhrer'. Begitu juga dengan pengakuan lisan kesaksian dari seseorang.
"Ini dikatakan orang Nazi. Apakah mendarat secara beramai-ramai atau orang per orang. Kita harus melacak lagi," ujar peneliti senior LIPI ini.
Asvi beranggapan dugaan dr Poch itu adalah Hitler lebih tepatnya disebut 'sejarah populer'. Dan itu belum bisa dipastikan kebenarannya.
"Kenapa Hitler memilih Indonesia? Itu cerita yang terpisah dari konteks sejarah Indonesia. Tidak ada kaitannya dengan sejarah Indonesia," tegasnya.
Dr Poch diketahui meninggal pada 15 Januari 1970 pukul 19.30 di Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya karena serangan jantung, dalam usia 81 tahun. Dia dimakamkan sehari kemudian di daerah Ngagel.
Namun, fakta di mana 'sang Fuhrer' menghabiskan akhir hayatnya belum bisa dipastikan sampai saat ini. Ada yang yakin Hitler tewas bunuh diri di sebuah bunker di Berlin pada 30 April 1945.
Ada juga versi lain, bahwa pemimpin Nazi ini meninggal di Argentina, Brazil, atau sebuah tempat di Amerika Selatan.
"Buktinya tidak jelas. Apakah orang itu Hitler atau bukan. Jadi, tentunya kita tidak memastikan di sini," kata pria yang mendapat gelar doktor dari Ecole des Hautes Etudes en S. Sociales, Paris pada 1990 ini.
Menurut Asvi, bukti makam atau kuburan dr Poch belum cukup untuk membuktikan bahwa dia adalah 'sang Fuhrer'. Begitu juga dengan pengakuan lisan kesaksian dari seseorang.
"Ini dikatakan orang Nazi. Apakah mendarat secara beramai-ramai atau orang per orang. Kita harus melacak lagi," ujar peneliti senior LIPI ini.
Asvi beranggapan dugaan dr Poch itu adalah Hitler lebih tepatnya disebut 'sejarah populer'. Dan itu belum bisa dipastikan kebenarannya.
"Kenapa Hitler memilih Indonesia? Itu cerita yang terpisah dari konteks sejarah Indonesia. Tidak ada kaitannya dengan sejarah Indonesia," tegasnya.
Dr Poch diketahui meninggal pada 15 Januari 1970 pukul 19.30 di Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya karena serangan jantung, dalam usia 81 tahun. Dia dimakamkan sehari kemudian di daerah Ngagel.
Namun, fakta di mana 'sang Fuhrer' menghabiskan akhir hayatnya belum bisa dipastikan sampai saat ini. Ada yang yakin Hitler tewas bunuh diri di sebuah bunker di Berlin pada 30 April 1945.
Ada juga versi lain, bahwa pemimpin Nazi ini meninggal di Argentina, Brazil, atau sebuah tempat di Amerika Selatan.
sumber: http://nasional.vivanews.com/news/read/131565-lipi__belum_ada_kesimpulan_dr_poch_itu_hitler