POKA YOKE
Pernahkah anda terhindar dari suatu kesalahan dalam menggunakan perangkat / tools ? Jawabannya mungkin hanya 2 yaitu pertama anda memang sudah mahir menggunakan peralatan tersebut, kedua keberuntungan sedang menaungi anda
Baiklan kalo hanya sekedar menggunakan peralatan yang tidak beresiko sampai nyawa menghilang mungkin bukan suatu masalah besar, tetapi bagaimanpun harus diakui kesalahan kecil yang kita alami terkadang membuat kita geram/gegeretan
Sedikit share tentang satu istilah yang mungkin banyak teman” sudah mengetahuinya, istilah tersebut yaitu Poka-Yoke.
Poka-Yoke berasal dari bahasa Jepang yokeru yang berarti “menghindari” dan poka yang berarti “kesalahan (diakibatkan kelalaian dan/atau ketidaksengajaan)”. Konsep Poka-Yoke ditemukan oleh Shigeo Shingo, seorang insinyur di Matsushita manufacturing (teknik), dan merupakan bagian dari Toyota Production System. Poka-Yoke awalnya disebut sebagai Baka-Yoke, namun karena artinya kurang pantas, yaitu “menghindari ketololan” , maka kemudian diubah menjadi Poka-Yoke.
Secara umum, Poka-Yoke didefinisikan sebagai suatu konsep manajemen mutu guna menghindari kesalahan akibat kelalaian dengan cara memberikan batasan-batasan dalam pengoperasian suatu alat atau produk.
Jadi, tujuan utama dari penerapan konsep Poka-Yoke ini adalah untuk mencapai keadaan bebas-cacat (zero-defects). Poka-Yoke sendiri lebih dipandang suatu konsep ketimbang sebuah prosedur, karenanya penerapannya dimulai dari apa yang karyawan pikir dapat mereka lakukan untuk mencegah kesalahan di area kerja mereka, dan bukan sebagai langkah-demi-langkah bagaimana melakukan suatu pekerjaan.
Jenis dan Karakteristik
Shigeo Shingo memperkenalkan 3 jenis Poka-Yoke :
Baiklan kalo hanya sekedar menggunakan peralatan yang tidak beresiko sampai nyawa menghilang mungkin bukan suatu masalah besar, tetapi bagaimanpun harus diakui kesalahan kecil yang kita alami terkadang membuat kita geram/gegeretan
Sedikit share tentang satu istilah yang mungkin banyak teman” sudah mengetahuinya, istilah tersebut yaitu Poka-Yoke.
Poka-Yoke berasal dari bahasa Jepang yokeru yang berarti “menghindari” dan poka yang berarti “kesalahan (diakibatkan kelalaian dan/atau ketidaksengajaan)”. Konsep Poka-Yoke ditemukan oleh Shigeo Shingo, seorang insinyur di Matsushita manufacturing (teknik), dan merupakan bagian dari Toyota Production System. Poka-Yoke awalnya disebut sebagai Baka-Yoke, namun karena artinya kurang pantas, yaitu “menghindari ketololan” , maka kemudian diubah menjadi Poka-Yoke.
Secara umum, Poka-Yoke didefinisikan sebagai suatu konsep manajemen mutu guna menghindari kesalahan akibat kelalaian dengan cara memberikan batasan-batasan dalam pengoperasian suatu alat atau produk.
Jadi, tujuan utama dari penerapan konsep Poka-Yoke ini adalah untuk mencapai keadaan bebas-cacat (zero-defects). Poka-Yoke sendiri lebih dipandang suatu konsep ketimbang sebuah prosedur, karenanya penerapannya dimulai dari apa yang karyawan pikir dapat mereka lakukan untuk mencegah kesalahan di area kerja mereka, dan bukan sebagai langkah-demi-langkah bagaimana melakukan suatu pekerjaan.
Jenis dan Karakteristik
Shigeo Shingo memperkenalkan 3 jenis Poka-Yoke :
- Metode Kontak >> mengidentifikasi apakah ada kontak antara alat dan produk.
- Metode Nilai-Tetap >> memastikan apakah sejumlah tertentu gerakan telah dilakukan.
- Metode Tahap-Gerak >> memastikan apakah sejumlah langkah proses tertentu telah dilakukan.
Setiap orang seharusnya dapat mempraktekkan Poka-Yoke di area kerja masing-masing, karena prinsip-prinsip dasar dari Poka-Yoke sesuai dengan karakteristik dari perangkat yang kita gunakan. Karakter Poka-Yoke yang dimaksud adalah sebagai berikut :
- Dapat digunakan oleh semua orang/karyawan (kalo di perusahan)
- Mudah dipasang
- Tidak memerlukan perhatian terus-menerus dari operator
- Murah, kurang dari USD 50 (relatif), intinya harga terjangkau
- Dapat memberikan umpan-balik dan/atau tindakan korektif/pencegahan secara cepat
Poka-Yokeberfungsi optimal saat ia mencegah terjadinya kesalahan, bukan pada penemuan adanya kesalahan. Karena kelalaian kita seringkali dipicu karena faktor psikologis maupun non psikologis, kalau di pabrik biasanya terjadi oleh operator ato bahkan mandor akibat letih, ragu-ragu atau bosan/jenuh dsb. Keberadaan Poka-Yoke menjadi sangat berarti karena solusi mencegah terjadinya kelalaian tersebut sama sekali tidak memerlukan perhatian penuh dari kita / operator bahkan saat si kita / operator sedang tidak fokus dengan apa yang sedang dikerjakan.
Aplikasi Real di Kehidupan
Berikut adalah contoh-contoh kasus penerapan Poka-Yoke diberbagai kondisi:
- Kunci kendaraan (motor dan mobil) didesain sedemikian rupa sehingga pengemudi tidak bisa melepaskan kunci sebelum kunci pada posisi ‘OFF’. Pada kendaraan dengan sistem transmisi otomatis, bahkan kunci kendaraan tidak bisa dilepaskan sebelum posisi transmisi di posisi ‘PARK’
- Disket komputer berukuran 3,5” didesain sedemikian rupa sehingga bisa masuk ke drivernya jika posisinya benar.
- Di beberapa produk, biasa kita jumpai posisi sekrup tidak simetris, sehingga saat akan dipasang kembali, hanya dimungkinkan jika arah dan posisinya sesuai.
- Kartu ATM, coba perhatikan dengan seksama di design sedemikian rupa agar penggunanya tidak melakukan kesalahan terutama saat hendak menggunakannya pada mesin ATM.
- Keping SIM card pada telepon genggam, pada salah satu ujungnya di trim sehingga posisi letaknya tidak bisa tertukar, terutama saat memasang SIM card pada ponsel