KILAS BALIK LADOKGI TNI AL YOS SUDARSO

Sebagai tindak lanjut rencana kerjasama tersebut, ALRI mengirimkan timnya ke Makassar, yang dipimpin oleh drg. Liem Tjing Kiat. Pada saat itu drg. Liem Tjing Kiat bersepakat bersama untuk menghadap Rektor Universitas Hasanuddin, pada saat itu dijabat oleh Letkol Dr. M. Natsir Sait, SH.dari hasil pertemuan itu selanjutnya dibuatlah suatu perjanjian kerjasama yang pertama tepatnya pada tanggal 23 Januari 1969
Adapun isi dari perjanjian tersebut antara lain, pada pasal 2 menyebutkan bahwa kerjasama tersebut diwujudkan dalam bentuk pendirian suatu Institusi Pendidikan Kedokteran Gigi yang di beri nama “Institut Kedokteran Gigi Yos Sudarso”.
Fasilitas kesehatan gigi denagan nama Institut Kedokteran Gigi Yos Sudarso secara resmi lahir pada tanggal 23 Januari 1969, yaitu pada saat ditanda tanganinya perjanjian kerjasama yang pertama antara ALRI dengan Universitas Hasanuddin. Penandatanganan dilakukan masing-masing oleh Panglima Komando Daerah Maritim VIII Komodor Marwidji dan Rektor Universitas Hasanuddin Letkol DR. Mohammad Natsir Sait, SH. Disaksikan oleh Panglima Kawasaan Maritim Tengah Laksamana Muda Sudomo.
Salah satu butir yang penting dalam kerjasama ini adalah bahwa Kepala Institut Kedokteran Yos Sudarso secara otomatis menjadi Ketua Jurusan Kedoktertan Gigi Yos Sudarso yang pertama ditunjuk Kolonel drg. R Tampinongkol.
Pada periode ini dilaksanakan segala persiapan baik perangkat lunak maupun perangkat keras untuk proses belajar mengajar pendidikan dokter gigi. Oleh karena kegiatan Kolonel drg. R. Tampinongkol di Jakarta pada itu tidak dapat ditinggalkan maka ditunjuk sebagai pelaksana harian yaitu Mayor drg. Dibjo Soebagjo sedangkan sebagai sekretaris Lettu Kowal Sri Hardjijah.
Waktu terus berjalan, persiapan-persiapan untuk pendidikan dokter gigi dilaksanakan dengan penuh semangat. Jurusan Kedokteran Gigi Fakultas Unhas, pada tanggal 14 April 1969 dirubah dan diresmikan dari Jurusan Kedokteran Gigi Unhas menjadi Departemen Kedokteran Gigi Yos Sudarso fakultas Kedokteran Unhas.
Peresmian tersebut membawa dampak yang cukup bermakna bagi kelanjutan pendidikan dokter gigi nantinya, terlihat dari beberapa pejabat yang berkunjung dan meninjau Institut Kedokteran Gigi antara lain Laksamana Muda Sudomo, Pangdam XIV Brigjen Azis Bustom, Brigjen Rijakudu dari Kowilhan, para Perwira dari ABRI dan POLRI, serta perwakilan dari US DLG (United State Defence Liaison Group).

PENDAHULUAN
Institusi Kedokteran Gigi yang pada tanggal 13 Januari 1994 resmi telah berubah namanya dari Induk Kedokteran Gigi (IKG) Yos Sudarso menjadi Lembaga Kedokteran Gigi (LADOKGI) Yos Sudarso terletak sangat representative di lingkungan Mako Lantamal IV di sebelah utara kota Anging Mamiri, tepatnya di Jalan Satando nomor 25 Makassar Sulawesi Selatan, diapit oleh Rumah Sakit Jala Ammari dengan komplek Rumdis Tamalaba, serta dilintasi jalan tol dari Pelabuhan Laut Soekarno Hatta ke Bandara Udara Hasanuddin.
Kilasan ini merupakan suatu rekaman kejadian yang tumbuh berkembang berkaitan dengan awal mula, cikal bakal lahirnya Institusi Kedokteran Gigi dari periode tahun 1966 sampai tahun 2001 yang kami susun dalam sebuah Kilas Balik.
Kilas balik ini mengandung maksud dan harapan besar bagi penerus-penerus Ladokgi Yos Sudarso yang berguna sebagai acuan untuk meneruskan dan melanjutkan apa yang dicita-citakan para pendiri Ladokgi Yos Sudarso.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsih atas penyusunan Kilas Balik ini. Para pelaku sejarah Kolonel Laut (K) drg. Prabowo, Letkol Laut (K/W) Sri Hardjiah, PNS (Purn) drg. Retnati Prabowo, dan PNS (Purn) Laode Amir sehingga kilasan peristiwa ini dapat tersusun.
PERIODE AWAL TAHUN 1966 – 1970
Cikal bakal berdirinya Institusi Kedokteran Gigi TNI AL Yos Sudarso tidak bisa lepas dari Operasi Bhakti ALRI pada tahun 1966 yang pada intinya adalah menghimpun sumber daya yang ada pada ALRI guna memberikan sumbangsih kepada masyarakat di kawasan wilayah Timur Indonesia dalam bidang pendidikan tenaga kedokteran gigi.

PERKEMBANGAN
LADOKGI TNI AL YOS SUDARSO
Tindakan nyata ALRI pada waktu itu yang dalam hal ini adalah Ditpersal dan Kadiklatal telah bersepakat untuk bersama-sama mengadakan kerjasama dengan Universitas Hasanuddin Makassar tentang pendidikan tenaga kedokteran gigi, yang semuanya itu tak lepas dari prakarsa Panglima Komando Kawasan Maritim Tengah (Pangkowasmarteng) pada saat itu dijabat oleh Laksamana Muda Sudomo.
Pada saat itu keadaan Indonesia wilayah timur khususnya wilayah Makassar Sulawesi Selatan belum terdapat fasilitas yang memadai guna menyelenggarakan pendidikan tenaga dokter gigi. Sementara di Universitas Hasanuddin belum berdiri fakultas kedokteran gigi, yang ada hanya bagian penyakit gigi dan mulut yang dibawahi oleh fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.dari latar belakang hal tersebut maka rencana kerjasama itu disambut dengan baik oleh pihak Universitas Hasanuddin untuk segera merealisasikannya.
Dasar pemikiran penggunaan nama pada “Institut Kedokteran Gigi Yos Sudarso” adalah bahwa adanya suatu kegiatan pendidikan, sedangkan nama Yos Sudarso tersebut diambil dari nama seorang Pahlawan Komodor Yossafat Soedarso yang gugur dalam pertempuran laut di laut Aru semasa pembebasan wilayah Irian Barat ( TRIKORA ).

Sebagai tindak lanjut rencana kerjasama tersebut, ALRI mengirimkan timnya ke Makassar, yang dipimpin oleh drg. Liem Tjing Kiat. Pada saat itu drg. Liem Tjing Kiat bersepakat bersama untuk menghadap Rektor Universitas Hasanuddin, pada saat itu dijabat oleh Letkol Dr. M. Natsir Sait, SH.dari hasil pertemuan itu selanjutnya dibuatlah suatu perjanjian kerjasama yang pertama tepatnya pada tanggal 23 Januari 1969.
Adapun isi dari perjanjian tersebut antara lain, pada pasal 2 menyebutkan bahwa kerjasama tersebut diwujudkan dalam bentuk pendirian suatu Institusi Pendidikan Kedokteran Gigi yang di beri nama “Institut Kedokteran Gigi Yos Sudarso”.
Fasilitas kesehatan gigi denagan nama Institut Kedokteran Gigi Yos Sudarso secara resmi lahir pada tanggal 23 Januari 1969, yaitu pada saat ditanda tanganinya perjanjian kerjasama yang pertama antara ALRI dengan Universitas Hasanuddin. Penandatanganan dilakukan masing-masing oleh Panglima Komando Daerah Maritim VIII Komodor Marwidji dan Rektor Universitas Hasanuddin Letkol DR. Mohammad Natsir Sait, SH. Disaksikan oleh Panglima Kawasaan Maritim Tengah Laksamana Muda Sudomo.
Salah satu butir yang penting dalam kerjasama ini adalah bahwa Kepala Institut Kedokteran Yos Sudarso secara otomatis menjadi Ketua Jurusan Kedoktertan Gigi Yos Sudarso yang pertama ditunjuk Kolonel drg. R Tampinongkol.
Pada periode ini dilaksanakan segala persiapan baik perangkat lunak maupun perangkat keras untuk proses belajar mengajar pendidikan dokter gigi. Oleh karena kegiatan Kolonel drg. R. Tampinongkol di Jakarta pada itu tidak dapat ditinggalkan maka ditunjuk sebagai pelaksana harian yaitu Mayor drg. Dibjo Soebagjo sedangkan sebagai sekretaris Lettu Kowal Sri Hardjijah.
Waktu terus berjalan, persiapan-persiapan untuk pendidikan dokter gigi dilaksanakan dengan penuh semangat. Jurusan Kedokteran Gigi Fakultas Unhas, pada tanggal 14 April 1969 dirubah dan diresmikan dari Jurusan Kedokteran Gigi Unhas menjadi Departemen Kedokteran Gigi Yos Sudarso fakultas Kedokteran Unhas.
Peresmian tersebut membawa dampak yang cukup bermakna bagi kelanjutan pendidikan dokter gigi nantinya, terlihat dari beberapa pejabat yang berkunjung dan meninjau Institut Kedokteran Gigi antara lain Laksamana Muda Sudomo, Pangdam XIV Brigjen Azis Bustom, Brigjen Rijakudu dari Kowilhan, para Perwira dari ABRI dan POLRI, serta perwakilan dari US DLG (United State Defence Liaison Group).
Berhubung kesibukan Kolonel drg. R. Tampinongkol di Jakarta sulit ditinggalkan, sedangkan secara bersamaan harus membina Insititut Kedokteran Gigi Yos Sudarso maka Kepala IKG Yos Sudarso diserah terimakan dari Kolonel drg. R. Tampinongkol kepada Mayor drg. Dibjo Soebagjo.
Susunan pengawak Institut Kedokteran Gigi Yos Sudarso pada saat itu adalah :
1. Kepala : Mayor drg. Dibjo Soebagyo
2. Wakil : Mayor drg. T. Samuel
3. Sekretaris : Kapten Kowal Sri Hardjiah
4. Koordinator Klinik : drg. Wuryarin Solichin
5. Laboratorium Teknik : Pengda III/A Laode Amir
6. Tata Usaha : Kotta.



 
Part time data entry jobs avilable. No investment required to Join.
Required part time data entry workers all over the world. Abouselty free
to join. Do data entry from your home. Work 1 hr per day. Earn atleast $400 per day guaranty.
Visit - http://www.easydatajobs.com/index.php?E2ymx90=MTI5MzU3